You're Reading a Free Preview Pages 9 to 14 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 21 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 25 to 28 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 37 to 40 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 44 to 47 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 55 to 57 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 61 to 67 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 75 to 109 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 114 to 119 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 124 to 138 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 143 to 149 are not shown in this preview.
Tuneup adalah sebuah kegiatan untuk memeriksa dan merawat mesin mobil. Seseorang juga harus memeriksa adanya perubahan kondisi mesin akibat penggunaan mobil secara terus menerus. Tune up bisa disebut juga sebagai kegiatan untuk mengembalikan keadaan atau kondisi mobil pada taraf kerja mesin yang optimal. Dalam melakukan tune up, seseorang perlu mengerti alat, dan langkah langkah []
Langkah - Langkah Tune up - Sebuah mobil memerlukan perawatan agar kondisi mesin akan selalu dalam keadaan baik, jika dipakai dalam keperluan sehari-hari. Maka dari itu tune up sangatlah penting dalam sebuah kendaraan, karena dalam melakukan tune up secara rutin atau berkala maka mesin akan selalu dalam kondisi baik dan optimal. Berikut adalah penjelasan secara umum langkah-langkah dan komponen-komponen yang di tune up A. Pemeriksaan oli mesin Mesin terdiri dari komponen-komponen yang bergerak, bahkan komponen tersebut ada yang bergerak dengan bersinggungan secara langsung dengan tetap, diantaranya batang torak, poros engkol dan mekanisme katup, maka dari itu oli mesin memberikan pelumasan secara tetap pada bagianbagian tertentu. Berikut adalah fungsi-fungsi dari minyak pelumas Mendinginkan bagian-bagian mesin dan juga dapat berfungsi sebagai perapat seal antara piston dan dinding piston. Membentuk lapisan, untuk mencegah kontak langsung logam satu dengan logam yang lainya, Oli juga dapat berfungsi sebagai peredam getaran komponen-komponen mesin, mengurangi gesekan, mencegah keausan dan oli mesin sebaiknya dilakukan di tempat yang datar atau kondisi tanahnya tidak bergelombang dan apabila mesin baru saja di hidupkan maka pengecekan oli mesin dilakukan setelah mobil dimatikan, diamkan 4-5 menit kemudian lakukan pengecekan, ini bertujuan agar oli dalam bagian-bagian mesin turun ke karter oli mesin yang pertama kita lakukan adalah periksa leveling atau ketinggian oli, dengan cara menarik batang pengukur oli mesin, kemudian lap dengan majun dan masukan kembali batang paengukur tersebut, tarik kembali pastikan oli berada diantara tanda H/F dan L H= high/F=full /penuh dan L=low/rendah , keadaan minyak pelumas harus berada pada tanda F, bila berkurang maka tambahkan minyak pelumas tersebut sampai dengan tanda F. Kemudian periksa kekentalan oli dengan visual, apa bila kekentalan oli sudah berkurang dan warna sudah tidak sesuai dengan aslinya maka oli harus diganti. Penggantian minyak pelumas biasanya setelah jarak tempuh berkisar kilometer. Minyak pelumas mesin untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin disarankan agar menggunakan minyak mesin dengan tingkat kekentalan viskositas SAE 30 atau SAE 20W/50, sedangkan untuk pelumas mesin diesel disarankan agar menggunakan minyak SAE 40 atau B 40. Dan volume oli mesin pada umumnya pada kendaraan roda 4 mobil kisaran 4 liter-4,5 liter. B. Pemeriksaan sistem pendingin Sistem pendingin pada sebuah mobil berfungsi untuk mendinginkan mesin agar tidak terjadi overheating dengan mangatur dan menjaga temperatur saat mesin air pendingin selama mesin beroperasi ada diantara 800C dan 850C atau biasa disebut temperature kerja mesin. Berikut bagian-bagian sistem pendingin yang perlu di periksa dan di lakukan pengecekan pada saat tune pengecekan sistem pendingin yang pertama kita lakukan adalah sebagai berikut Periksa klem dan salng-slang radiator, dengan panaskan mesin kemudian liat slang tersebut secara visual, kemungkinan ada yang bocor, retak dan rusak, maka harus diganti. Memeriksa radiator, dengan pengecekan air pendingin secara visual, siripsirip radiator, tutup buangan radiator, periksa cara kerja tutup radiator dengan menggunakan radiator cap tester, standar tekanan pembuka katup tutup radiator 93-123 kPa kgf/cm2, 14-18 psi Periksa tinggi air pendingin , jika air berkurang isi hingga full pada tangki cadangan reservoir tank C. Pemeriksaan baterai Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem stater mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena didalam preoses baterai kehilangan energi, maka altenator mensuplainya kembali ke dalam baterai yang disebut pengisian. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali secara pemeriksaan keadaan baterai pada saat dilakukan tune up Lepas kabel negatif dan positif pada baterai, kemudian cek kondisi baterai secara visual, cek terminal positif dan negatif baterai apabila berkarat maka harus bersihkan dengan menggunakan amplas. Pengecekan ketinggian air baterai dengan cara melihat tanda upper dan lower, bila ketinggian air baterai berada pada tanda lower, maka tambahkan air baterai tersebut agar ketinggian air tersebut sampai tanda upper. Pengecekan tegangan baterai dengan menggunakan multi tester, Pemeriksaan berat jenis baterai dengan menggunakan pengukur berat jenisD. Periksa saringan udara Filter udara merupakan salah satu komponen yang cukup penting dalam sebuah kendaraan. Karena udara yang berasal dari luar mesin biasanya tercampur dengan debu dan jika langsung masuk ke dalam ruang bakar silinder, bisa mengakibatkan pembakaran terganggu dan mempercepat kerusakan celah kelep. Oleh sebab itu, udara yang kotor akan disaring oleh filter udara sebelum masuk ke ruang bakar, sehingga hasil pembakaran menjadi sempurna dengan adanya percampuran bahan bakar dan udara yang elemen saringan udara air clener elemen dengan cara membuka klip pengunci tutup saringan udara air clener housing cover , kemudian lepas tutup saringan udara keluarkan elemen tersebut dan periksa keadaan elemen tersebut. Kemudian bersihkan elemen udara, dengan hembuskan udara bertekan. Jika elemen sudah terlalu kotor, maka ganti elemen tersebut, biasanya saringan udara pada umumnya diganti pada kilometer km. E. Pemeriksaan filter bensin Filter bensin berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang masuk kedalam sistem bahan bakar yang dapat menyebabkan tersumbat pada slang lubang-lubang sistem bahan bakar. Selain itu juga menggangu kerjanya sistem bahan bakar, maka bahan bakar perlu disaring. Berikut prosedur pemeriksaanLepas filter bensin dari dudukanya Periksa secara visual keadaan filter bensin Bersihkan menggunakan kompresor dengan menyemprotkan anggin dari arah fuel tank yang nantinya angin akan masuk ke sirip-sirip elemen filter bensin dan keluar ke arah fuel pump. Saringan bahan bakar perlu diperiksa pada waktu tertentu atau pada kendaraan setelah menempuh jarak kilometer dan bila perlu diganti yang baru. saringan bahan bakar ini disarankan untuk diganti minimal satu tahun sekali atau setiap kendaraan setelah menempuh jarak kilometer. F. Pemeriksaan busi Busi itu sendiri berfungsi untuk menyanpaikan energy dari koil yang menghasilkan percikan antara elektroda kedalam ruang pembakaran mesin bensin dan untuk memulai pembakaran campuran udara dan bahan mobil jenis injeksi bensin busi mempunyai fungsi yang sama dengan busi yang terpasang pada mobil karburasi, yaitu meloncatkan bunga api pada saat langkah kompresi, dan busi mendapatkan tegangan besar yang dihasilkan dari koil. Lepas busi dengan menggunakan kunci busi, dan usahakan setelah busi dilepas tutup lubang busi dengan kain majun yang bersih, untuk mencegah kotoran yang masuk ke ruang bakar, Setelah busi sudah terlepas maka periksa secara visual kemungkinan ulir dan insulator retak. Periksa elektroda tengah busi dari pengikisan, pecah, terbakan dan endapan abu-abu manandakan bahwa antara campuran udara dan bahan bakar sudah tepat. Warna putih menandakan bahwa campuran antaara bahan bakar dan udara terlalu miskin, dengan kata lain campuran bahan bakar dan udara terlalu banyak udara. Warna hitam basah manandakan adanya oli mesin yang masuk ke ruang bakar melalui silinder Warna hitam kering menandakan campuran bahan bakar dan udara terlalu kaya, dengan kata lain campuran bahan bakar dan udara terlalu banyak bahan bakar. G. Pemeriksaan tekanan kompresi Dalam pemeriksaan tekanan kompresi pastikan oli mesin cukup dan aki punya strum yang kuat, panaskan mesin sampai suhu kerja normal, ukurlah tekanan kompresi tiap masing-masing silinder dengan menggunakan alat pengukur kompresi compression tester. Tekanan kompresi tergantung pada perbandingan kompresi. Hasil normal 9-12 bar/900-1200 Kpa. Berikut prosedur pengukuran tekanan kompresi Lepaskan semua busi. Pasangkan alat pengukur kompresi pada silinder no 1. Injak pedal gas dan start mesin hingga tekanan kopresi pada nilai tertinggi. Lakukan tes yang sama pada silinder Pemeriksaan tali kipas Tali kipas itu sendiri berfungsi untuk menggerakan altenator dan sebagai penghubung antara cooling fun, crankshaft pulley, altenator. Altenator itu sendiri berfungsi sebagai pembangkit arus, arus ini dimamfaatkan mesin dan juga disimpan dalam baterai. Oleh sebab itu drive belt atau fan belt waktu ditune-up perlu tali kipas dari keausan, retak, ketegangan. Ganti jika perlu. Pastikan tali kipas terpasang baik pada pulley. Ketegangan atau kekerasan tali kipas perlu diperiksa dan disetel. Dengan cara kendorkan kedua baut pengikat alternator terlebih dahulu dengan baut yang atas dan kemudian baru yang bawah, sehingga alternator dapat dengan bebas bergerak. Setel ketegangan tali kipas menggunakan tekanan tangan atau timbangan pegas. spesifikasi 7 – 11 mm dalam 10 kg. I. Variable Valve Timing and Lift Electronic Control VTEC Sistem Variable Valve Timing dan Lift Electronic Control VTEC adalah keistimewaan engineering untuk mengubah valve timing dan lift parameter dalam menyesuaikan karateristik kecepatan mesin. Cara kerjanya adalah dengan menyesuaikan sesempurna mungkin sifat-sifat pembakaran yang sesuai dengan kebutuhan kerja mesin, sehingga menghasilkan performa tinggi dan efisiensi. Secara sederhana, setiap katup mesin yang menggunakan sistem VTEC memiliki sebuah camlobe yang terpisah. Camlobe ini berada pada camshaft yang sama dan melalui penerapan kontrol elektronik, dapat berubah-ubah untuk menyesuaikan kondisi mesin dengan menggunakan tekanan hidrolik, sehingga performa tinggi dan efisiensi dari VTEC dapat dicapai. VTEC diaplikasikan hanya pada katup masuk. Pada katup inilah pengontrolan efisiensi mesin lebih berpengaruh. Asumsinya, proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup variabel sebab semakin lancar gas buang, kerja mesin akan semakin ringan. Mesin dilengkapi dengan dua katup masuk dengan nok sendiri-sendiri. Diantara kedua nok terdapat satu nok lain dengan tinggi angkat yang lebih besar. Dan katup VTEC mulai bekerja pada putaran 3000 km, dengan tekanan hidrolis untuk menggerakan synchronizingpiston dalam rocker arm yang natinya kedua katup in akan bergerak secara bersama dan membuka Tune UP EFI menggunakan Scan Tool Pengontrolan mesin yang dilakukan secara elektronik terdiri atas peralatan-peralatan sensor yang terus-menerus memantau kondisi kerja mesin. Unit pengontrol elektronik yang dikenal dengan ECU bekerja mengevaluasi data-data masukan dari berbagai sensor yang terpasang pada engine. Dengan membandingkan data pada memorinya dan melakukan perhitungan yang akurat. ECU mengaktifkan perangkat-perangkat penggerak actuator untuk menghasilkan sistem kerja mesin yang baik. sutiman, 2005;6 Elektronik control unit ECU berfungsi sebagai pembuat keputusan atau perintah kerja mengenai bahan bakar dan pemajuan pengapian. ECU ini berkerja berdasarkan atas input data dari kondisi kerja mesin yang dideteksi oleh sensor-sensor yang ada. Sensor-sensor ini dapat berupa sensor air pendingin, sensor posisi throttle, sensor intake manifold, sensor oxygen, sensor AC, sensor stop switch lamp dan sensor-sensor lainya. ECU memberikan perintah kepada aktuator yang dalam hal ini adalah injektor dan pengapian. Aktuator merupakan komponen yang berfungsi untuk melaksanakan keputusan dari ECU dan perintah dapat berupa analog ataupun digital. Pemberian perintah berupa analog diberikan pada pompa bensin elektrik dan lampu engine kontrol. Sedangkan pemberian perintah berupa sinyal digital diberikan pada injector, coil pengapian, katup pernapasan tangki, pengatur idle dan pemanas sensor lamda. Sedangkan sensor-sensor dalam sisitem EFI berfungsi sebagai pemberi masukan informasi tentang kondisi kerja mesin yang akan di berikan kepada ECU yang berupa tegangan, masukan data-data input ini nantinya akan dijadikan pertimbangan/ penentuan keputusan oleh ECU untuk mengaktifkan actuator. a. Scan tool atau scanner merupakan alat diagnosa profesional yang berfungsi sebagai pendeteksi atau mendiagnosa data-data dari sensor yang berfungsi pada sebuah kendaraan. biasanya digunakan oleh seorang mekanik/teknisi kendaraan, dimana Alat tersebut bisa memberikan informasi-informasi seputar nilai variabel dari sensor-sensor atau aktuator yang tentunya akan membantu seorang mekanik untuk mendiagnosa kerusakan-kerusakan yang timbul. Alat tersebut bisa memberikan informasi berupa trouble code kode kerusakan yang terbaca oleh ECU Electronic Control Unit. Alat tersebut bisa digunakan untuk test aktuator actuator testing. Jadi kita bisa meng-ON/OFF-kan AC, memajukan sudut pengapian, memperbesar/memperkecil semprotan bahan bakar dan Kesemua komponen-komponen itu bisa dilakukan dengan hanya menekan tomboltombol dari scanner.
TUNEUP Merupakan pekerjaan perawatan rutin atau servis ringan yang dilakukan secara periodik atau saat mesin mobil mengalami gangguan-gangguan kecil. Tune-up dilakukan biasanya setelah kendaraan mencapai jarak tempuh 10.000 - 15.000 km. Maksud mengembalikan tenaga mesin seperti semula. pembukaan katup gas Idle Speed Control Untuk mengatur putaran idle engine Injector Menerima perintah untuk menginjeksikan banyak sedikitnya bahan bakar Cam Angle Sensor Untuk mengetahui besarkecilnya sudut cam Temperatur Sensor Untuk mengetahui tinggi dan rendahnya temperatur air Crank Angle Sensor Untuk mengetahui tinggi rendahnya putaran mesin Knocking Sensor Untuk mendeteksi terjadinya engine knock Gambar 10. Komponen EFI Langkah-langkah Tune Up Motor Bensin Tune Up merupakan kegiatan mengembalikan kondisi mesin ke keadaan normal yang meliputi beberapa sistem diantaranya a. sisterm pendingin b. sistem pelumasan c. sistem bahan bakar d. sistem pengapian e. pemeriksaan baterai f. pengencangan baut kepala silinder g. pemeriksaan sirkulasi air atau radiator 17 h. sudut dwel i. penyetelan ignition timming A. SISTEM PENDINGIN Gambar 11. System pendingin pemeriksaan ini di bagi atas 1. Kekencangan tali kipas Periksa kipas kemungkinan terjadi keretakan lalu periksa kekencangan tali kipas menggunakan tension belt gauge tekanan = 125 +- 25 2. Tekanan radiator Buka tutup radiator lalu pasang RADIATOR CUP TESTER dengan RADIATOR lalu tekan batang penekan hingga tekanan maximum, pastikan tekanannya tidak turun. jika turun? maka periksa kebocoran pada radiator 3. Tekanan tutup radiator Pasang RADIATOR CUP TESTER dengan TUTUP RADIATOR lalu tekan batang penekan hingga tekanan maximum, pastikan tekanannya tidak turun. jika turun? maka periksa kebocoran pada tutup radiator. B. SISTEM PELUMASAN 18 Gambar 12. System pelumasan pemeriksaan ini di bagi atas 1. Pemeriksaan kuantitas oli Angkat dipstik dari tempatnya kemudian lap permukaan diptsik dengan kain, kemudian masukkan lagi dipstik ke lubang oli, lalu angkat kembali dan periksa secara visual VOLUME OLI diantara H dan L 2. Pemeriksaan kualitas oli Pada waktu yang bersamaan periksa kualitas oli dengan cara teteskan setetes oli ke tangan kemudian gesek-gesek oli dengan tangan yang lain dan amati perubahan warna oli warna harus hitam pekat. C. SISTEM BAHAN BAKAR Gambar 13. System bahan bakar Pemeriksaan ini dibagi atas 1. Pemeriksaan saringan bahan bakar 19 Lepas saringan bahan bakar dengan cara melepas baut kleman lalu ambil saringan dan bersihkan dengan KOMPRESOR dari lubang EX=IN=EX Gambar 14. Saringan bahan bakar 2. Pemeriksaan saringan udara Gambar 15. Pemeriksaanpembersihan saringan udara Lepas saringan udara dengan cara melepas baut kupu lalu ambil elemen saringan udara dan bersihka dari bagian dalam = bagian luar =dan bagian dalam. D. SISTEM PENGAPIAN DENGAN INTERNAL RESISTOR Gambar 16. coil pemeriksaan COIL dibagi atas 1. Pemeriksaan tahanan primer 20 Dengan cara KALIBRASI MULTITESTER pada OHM lalu pasang positif multi pada positif coil, begitu pula negatifnya 2. Pemeriksaan tahanan sekunder Dengan cara KALIBRASI MULTITESTER pada KILO- OHM lalu pasang positif multi pada positif coil dan negatif multi pada sekunder coil E. PERIKSAAN BATERAI ATAU ACCU Gambar 17. baterai Pemeriksaan baterai dibagi atas 1. Berat jenis baterai Ambil baterai lalu buka tutup baterai kemudian periksa berat jenis pada tiap-tiap sel dengan HIDROMETER 1,25-1,27 kgl 2. Tutup baterai periksa secara visual ventilasi tutup baterai dari kemungkinan tersumbat, bila perlu bersihkan dengan kompresor 3. Tegangan baterai kalibrasi multitester pada 50 DCV kemudian periksa tegangan dengan multi 4. Kondisi terminal periksa secara visual keadaan terminal baterai dari kemungkinan korosi atau terbakar 5. Kotak baterai periksa secara visual keadaan kotak baterai dari kemungkianan retak 6. Volume baterai periksa secara visual VOLUME ELEKTROLIT baterai antara upper dan lowert level 21 22 F. PEMERIKSAAN SIRKULASI AIR RADIATOR Gambar 18. Sirkulasi radiator langkah berikut dengan cara bika tutup radiator kemudian lihat secara visual air dengan menekan LENGAN GAS pada KARBURATOR. jika sirkulasi baik tutup kembali tutup radiator pada radiator. G. SUDUT DWELL Gamabar 19. Pemeriksaan sudut dwell Nyelakan mesin pada temperatur kerjanya pasang kabel merah tune up tester pada positif baterai , dan hitam pada negatif baterai, kemudian kabel hijau pada kondensor, serta kabel pick up pada kabel busi nomer 1 kemudian stel saklar pada dwell lalu baca hasilnya sudut dwell = 52 +- 2 H. PENYETELAN IGNITION TIMMING Ambil lampu timming kemudian arahkan pada puli jika timming tidak tepat atau tidak pas maka stel dengan cara menggeser DISTRIBUTOR 23 Gambar 20. Pemeriksaan ignition timming MESIN DIESEL A. Definisi Mesin Diesel v6sDEXh.