jawamiul kalim dalam doa yang ma'tsur Seorang muslim dituntut untuk berdoa dengan doa yang ma'tsur yaitu berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam karena kesempurnaannya dari segi redaksi dan maknanya serta mencakup kumpulan kebaikan-kebaikan.

Oleh Shofi Hanifa Fauziah Mahasiswi STEI SEBI [email protected] Al Ma‟tsurat adalah sebuah kitab yang berupa kumpulan doa yang disusun oleh Hasan Al Banna Rahimahullah yang berisi doa-doa yang berasal dari Al Quran dan As Sunnah. Boleh dikatakan, dalam era penerbitan modern, dibanding kitab sejenisnya, Al Ma‟tsurat adalah kitab yang paling luas penyebarannya di dunia Islam saat ini dan paling banyak jumlah eksemplarnya dengan naik cetak berkali-kali. Para ulama juga sepakat bahwa dzikir dan doa adalah ibadah yang dibiarkan secara mutlak artinya dalil-dalilnya bersifat dzanny, seperti shadaqah, dimana seseorang bisa saja bersedekah setiap hari 1000 rupiah atau dengan berapapun yang dia sukai. Dia juga bisa bersedekah kapanpun dia maui, entah pagi, siang, sore atau malam. Artinya sedekah itu dilakukan dengan bilangan tertentu jumlah uang dan pada waktu tertentu, yakni setiap hari. Adakah itu dipahami sebagai perbuatan bid’ah? Tentu saja tidak. BACA JUGA Keutamaan Doa-doa Al-Matsurat, Dzikir Pagi dan Petang Karena sekali lagi dzikir dan doa adalah termasuk ibadah Ghairu Mahdah. Benar bahwa berdoa dengan yang ma’tsur adalah lebih utama daripada yang lainnya, tetapi adakah seseorang yang mengatakan, bahwa berdoa dengan selain yang ma’tsur dan setiap waktu hukumnya tidak boleh? Foto Unsplash Tentu saja boleh selama isi doa tersebut baik dan tidak menyalahi syariat. Dzikir memiliki banyak sekali manfaat. Saking banyaknya, sampai-sampai Imam Ibn alQayyim dalam kitabnya al-Wâbil ash-Shayyib menyebutkan bahwa dzikir memiliki lebih dari seratus manfaat. Di antaranya adalah sebagai berikut enam keutamaannya Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Dzikir akan mudah meraih apa yang Allah Ta‟ala sebut dalam ayat, “Ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” QS. Al Baqarah 152. Ibnul Qayyim mengatakan, “Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.” Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Dilindungi dari bahaya dan ancaman Dari Utsman bin Affan RA berkata bahwa Rasulullah bersabda,”Tidak ada seorang hamba membaca pada pagi hari setiap hari dan pada sore hari setiap malam, Bismillaahi lladzi laa yadzurru m’asmihi syai’un…’ tiga kali maka tidak ada satu pun yang membahayakannya.” HR. Abu dawud dan Turmudzi. Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Dicukupi Segala Kebutuhan Dunia Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan Turmudzi bahwa, “Barang siapa yang membaca bacaan surat Al- Matsurat yaitu surat Al-Falaq dan An-Nass di pagi dan sore hari sebanyak 3 kali maka Allah SWT. akan mencukupkan segala kebutuhannya di dunia. Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Rumah Terlindung dari Gangguan Setan Hadis riwayat At-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al-Hakim menerangkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membaca 10 ayat dari surat Al-Baqarah di dalam rumahnya maka setan tidak akan mampu masuk ke dalam rumah tersebut hingga keesokan harinya. Kesepuluh ayat itu adalah empat ayat pertama surat Al-Baqarah, satu ayat kursi, dua ayat setelah ayat kursi, dan ditutup dengan tiga ayat terakhir surat Al-Baqarah.” Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Mendapat Pahala yang Banyak Foto Pinterest Berdasarkan hadis Nabi yang telah diriwayatkan oleh Muslim telah diterangkan bahwa Rasulullah menemui Juwariyah yang berada dalam musalanya. Membaca “Subhanallahu wabihandihi…” sebanyak 3 kali, maka pahalanya lebih berat dari apa yang dilakukan seorang berlama-lama di musala. BACA JUGA 3 Doa di Pagi Hari yang Pahalanya Besar Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Disempurnakan Nikmat Menurut hadis Nabi yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Saunni telah dijelaskan bahwa barang siapa yang membaca Allahumma inniasbahtu minka fi nikmati’ sebanyak tiga kali saat pagi dan sore hari maka Allah Swt. akan menyempurnakan nikmat atas dirinya, sehingga seseorang akan mendapat banyak limpahan kenikmatan baik itu dari segi rohani maupun jasmani. Dzikir adalah inti dari bersyukur. Tidaklah dikatakan bersyukur pada Allah Ta‟ala orang yang enggan berdzikir. Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda pada Mu‟adz, “Wahai Mu‟adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku mencintai-mu.” Lantas Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu –wahai Mu‟adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan „Allahumma a‟inni „ala dzikrika wa syukrika wa husni „ibadatik‟ Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu.” [HR. Abu Daud no. 1522, An Nasai no. 1303, dan Ahmad 5/244]. []

Doarabithah adalah termasuk kumpulan dari doa-doa al-Ma'tsurat. Secara bahasa, rabithah artinya berkait, bertali atau berhubungan. Sehingga doa rabithah diyakini sebagai doa pengikat hati antara hamba dengan Tuhannya. Bacaan Tawasul yang Mustajab serta Hukum Kebolehan Bertawasul

Bolehkah Berdoa Dengan Allahumma Yassir Walaa Tu'assir bimbingan islam Para pembaca yang berakhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bolehkah berdoa dengan lafadz “Allahumma yassir walaa tu’assir”, selamat membaca. Pertanyaan بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ Afwan Ustadz, saya mau tanya. اللهم يسر و لا تعسر “Allahumma yassir walaa tu’assir” Apakah doa tersebut di atas ada hadits atau ada dalilnya? Saya membaca salah satu artikel bahwa doa tersebut lebih baik tidak diucapkan. Mohon nasehat atau penjelasan Ustadz, terkait do’a tersebut. شكرا Disampaikan oleh Fulanah, Sahabat BiAS T09 G-23 Jawaban وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْـمِ اللّهِ Alhamdulillāh Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu alaa rasulillaah, Amma ba’du Ayyuhal akhwat baarakallah fikunna. Boleh berdoa dengan lafazh tersebut “Allahumma yassir walaa tu’assir” karena tidak ada yang dipermasalahkan di dalam bacaan do’a ini. Karena kemudahan dan kesulitan semuanya terjadi berdasarkan ketentuan takdir Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman artinya وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا “Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan “Ini adalah dari sisi Allah.” Dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan “ini datangnya dari sisi kamu Muhammad.” Katakanlah “Semuanya datang dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang munafik itu hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun ?.” QS. An-Nisa’ 78. BACA JUGA Mendengarkan musik adalah haram Hukum mendengar musik untuk kebaikan Apa hukum musik di sekolah? Dan yang paling utama adalah berdoa dengan doa yang ma’tsur ada contohnya dalam Al-Qur’an dan Sunnah misalnya اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً Allahumma laa sahlaa illaa maa ja’altahu sahlaa wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa “Yaa Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang sulit bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya menjadi mudah.” HR. Ibnu Hibban dalam kitab shohihnya Dishohihkan oleh Abdul Qodir Al-Arnauth dalam takhrij Al-Adzkar An-Nawawi Lihat As-Silsilah Hadits Ash-Shohihah Wallahu a’lam, Wabillahit taufiq. Disusun oleh Ustadz Fadly Gugul حفظه الله Selasa, 23 Muharram 1441 H / 24 September 2019 Ustadz Fadly Gugul حفظه الله Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember ilmu hadits, Dewan konsultasi Bimbingan Islam Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat kajian kitab, Kajian tematik offline & Khotib Jum’at Read Next 11 hours ago Perhatikan Ini Bagi Yang Punya Calon Jodoh Dari Sosmed 14 hours ago Berulang Kali Syahadat Karena Kekufuran 15 hours ago Memiliki Luka Batin Saat Kecil Karena Perlakuan Ibunya 15 hours ago 8 Cara Menyikapi Saudara Kandunga Yang Murtad 16 hours ago Haramnya Uang Gratifikasi Ataupun Uang Hadiah 16 hours ago Cuek Kepada Teman Kantor Yang Bukan Mahram 17 hours ago Teman Anda Sering Ngeluh? Begini Solusinya! 2 days ago Kewajiban Anak Laki-Laki Kepada Ortu & Mertua 2 days ago Perhatikan Ini, Hukum Uang Crypto Menurut Para Ulama 2 days ago Perhatikan Batasan Doa Bersama Sebelum Berkegiatan
Dalamhal ini, kita harus mengenal apa yang dimaksud dengan doa bil ma'tsur, atau doa yang memiliki atsar. Doa tersebut adalah doa yang mempunyai banyak keutamaan dan kelebihan tersendiri. Kandungan doanya adalah penuh kebaikan, dan maknanya dijamin kebenarannya. Hal ini dikarenakan doa-doa ini telah termaktub abadi dalam Quran wa Sunnah, sehingga harus kita utamakan. Syakhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata, Assalamu’alaikum ALHAMDULILLAH, WA SHALATU WA SALAMU ALA RASULILAAH Ustad Sigit yang selalu dirahmati ALLAH, Ada 2 hal yang menjadi pertanyaan saya, yaitu 1. Dalam sebuah lagu yang dibawakan oleh RAIHAN, disebutkan bahwa Rasul SAW , dibangkitkan dari golongan tihamah. Apa arti dan maksud dari tihamah ini ustad ? 2. Dalam sebuah buku, saya pernah membaca istilah, yaitu ghoiru ma’tsur, dalam buku itu ditulis ghoiru ma’tsur adalah doa-doa yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW. Apakah seluruh doa yang kita panjatkan kepada ALLAH SWT harus pernah diajarkan oleh Rasul SAW ? Bagaimana status doa kita yang mungkin berbeda “keinginan” dan “kebutuhan” dengan Rasul SAW, sehingga doa tsb tidak pernah diajarkan dan dipanjatkan Rasul SAW. Demikian pertanyaan saya, mohon maaf kalau pertanyaannya tergolong pertanyaan awam, semoga ustad berkenan untuk membahasnya. Abu ABis Jawaban Waalaikumussalam Wr Wb Penjelasan tentang Tihamah Abul Mundzir mengatakan bahwa tihamah adalah daerah sepanjang pantai termasuk didalamnya adalah Mekah. Dia berkata sedangkan Hijaz adalah daerah yang memisahkan antara tihamah dan arudh Mekah, Madinah dan sekitarnya, pen. Al Madini mengatakan bahwa Tihamah adalah daerah dari Yaman terus hingga ke pedalaman dan Mekah termasuk kedalam tihamah. Dinamakan tihamah dikarenakan panasnya yang sangat terik dan anginnya yang tidak berhembus. Apabila dikatakan tahimal hurr jika panas itu sangat terik. Dan dikatakan tihmah apabila terjadi perubahan udaranya dan jika dikatakan tahima ad duhn apabila terjadi perubahan baunya lemak Mu’jamul Buldan juz I hal 440 Asy Syaukani mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “dari penduduk Tihamah” adalah Mekah dan sekitarnya. Kata itu berasal dari at tiham yaitu panas yang sangat terik dan angin yang tidak berhembus. Dengan demikian yang dimaksud dengan tihamah adalah Mekah, tempat dilahirkan serta diutusnya Nabi Muhammad saw. Sebagaimana diketahui bahwa beliau saw dilahirkan di keluarga Bani Hasyim di Mekah pada hari senin tanggal 9 Rabiul Awwal pada permulaan tahun gajah, dan empat puluh tahun setelah kekuasaan Kisra Anusyirwan atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M berdasarkan penelitian ulama terkenal, Muhammad Sulaiman al Manshurfury dan peneliti astronomi, Mahmud Basya, demikianlah disebutkan Syeikh Shafiyurrahman al Mubarakhfury dialam kitabnya ar Rahiqul Makhtum hal 35. Adapun diutusnya beliau sebagai seorang rasul setelah ber-tahannuts yaitu menyendiri untuk beribadah dan memikirkan kebesaran Sang Pencipta alam semesta yang luar biasa ini di Gua Hira di Jabal Nur yang berjarak lebih kurang dua mil dari Mekah dan pada saat itu usia beliau adalah 40 tahun. Doa Ma’tsur dan Ghoiru Mat’sur Apabila dikatakan al utsroh, ats tsu’tsuroh dan ats-tsa’tsuur maka semuanya bermakna tanda-tanda yang dijadikan oleh orang-orang arab di perut onta. Apabila dikatakan atsartul ba’iir artinya matsur diberi tanda. Pen Dan apabila dikatakan hadits ma’tsur maka ia adalah hadits yang diberitakan oleh manusia sebagian mereka kepada sebagian yang lain yaitu orang-orang yang datang belakangan mentransfernya dari orang-orang yang datang sebelumnya. Jika dikatakan ats-tsartul hadits maka ia adalah ma’tsur. Lisanul Arab juz IV hal 5 Dari makna bahasa itu kita bisa simpulkan bahwa doa yang matsur adalah doa yang merupakan warisan atau peninggalan dari Nabi Muhammad saw atau yang diajarkan oleh beliau saw, sebaliknya dengan makna ghoiru matsur. Jumhur fuqoha berpendapat bahwa dibolehkan pada setiap doa baik untuk kepentingan duniawi maupun ukhrowi akherat namun berdoa dengan yang ma’tsur lebih utama daripada berdoa dengan yang ghoiru mat’sur. al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 7161 Dibolehkannya berdoa dengan yang ghoiru ma’tsur selama tidak berdoa dengan kemaksiatan atau memutuskan silaturahim berdasarkan hadits Nabi saw yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwasanya Nabi saw bersabda,”Doa-doa seorang hamba akan selalu dikabulkan selama ia tidak berdoa dengan dosa atau memutuskan silaturahim dan tidak tergesa-gesa.’ Lalu beliau saw ditanya,’Wahai Rasulullah apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa.’ Beliau saw menjawab,’orang yang berkata bahwa aku telah berdoa, aku telah berdoa namun aku tidak melihat Allah mengabulkan doaku lalu ia meninggalkan berdoa.” HR. Muslim Wallahu A’lam sumber This entry was posted on Mei 26, 2009 at 303 am and is filed under Tanya Jawab with tags You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site. Lafadzallahumma inna nas aluka salamatan fiddin artinya adalah "ya allah, sesungguhnya kami memohon kepada engkau akan keselamatan". "allaahumma innaa nas'aluka salaamatan fiddiin.". Doa ini sebenarnya bukan doa yang ma'tsur dari rasulullah shallallahu alaihi wa . ٢٥ ربيع الأول ١٤٤٣ هـ. ١٥ ربيع الآخر ١٤٤١ هـ.
Jakarta - Membaca doa di Hijr Ismail termasuk salah satu amalan sunnah yang dapat dikerjakan oleh muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun umrah. Hijr Ismail terletak di sebelah utara dinding Ka'bah, tepat di bawah pancuran Mizab.Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja'i ath-Thahlawi dalam Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Hajar Al-Aswad menyebut, tempat ini diyakini menjadi kuburan dari Nabi Ismail AS dan Siti Hajar. Hijr Ismail ditutupi dengan bebatuan warna-warni yang diletakkan pada 826 ini Hijr Ismail yang dibatasi oleh area dinding Ka'bah sebelah barat daya ditutupi oleh marmer berwarna putih. Menurut Al-Azraqi, Nabi Ibrahim AS menjadikan Hijr Ismail sebagai pendamping Ka'bah. Saat itu, tempat tersebut dijadikan sebagai kandang kambing Nabi Ismail AS. Oleh karena itu, Hijr Ismail bukanlah bagian dari Ka' Hijr yang melengkung membentuk setengah lingkaran dibangun Nabi Ibrahim AS sebagai pendamping Ka'bah. Adapun, bagian yang memanjang sealur dengan dinding Ka'bah merupakan bagian yang diambil dari Ka'bah dengan ukuran 6 hasta 1 syibr sekitar 2,85 meter.Namun, menurut Basalamah, saat ini ukurannya sudah mencapai 9 hasta sekitar 4 meter. Bertambahnya ukuran tersebut dikarenakan Hijr Ismail yang direnovasi beberapa kali sehingga menambah bagian yang memanjang dari Ka'bah ke tersebut dijelaskan pula oleh Sejarawan Abdullah Al-Kurdi yang menulis bahwa setelah Nabi Ibrahim AS rampung membangun Ka'bah, ia meminta sang putra, Nabi Ismail AS, untuk memilih tempat di dekat Ka' itu, dia ditugaskan menjaga dan memeliharanya lalu tempat tersebut diberi nama Hijr Ismail, yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dari pohon al-arak. Al-Kurdi juga menulis, "Nabi Ibrahim AS membangun Hijr di dekat Ka'bah sebagai pendamping dari pohon Al-Arak yang didobrak kambing. Jadilah ia kandang bagi kambing Nabi Ismail AS."Menurut Al-Kurdi, Nabi Ibrahim AS memilih tempat ini bukan atas kemauannya sendiri, melainkan wahyu dari Allah SWT. Memuliakan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS karena mereka berdua adalah orang pertama yang membangun Ka' Sabiq dalam Kitab Fikih Sunnah Jilid 3 menjelaskan bahwa bagi seorang muslim yang tidak dapat memasuki Ka'bah, dapat memasuki Hijr Ismail dan melaksanakan salat di dalamnya karena hal tersebut merupakan salah satu perbuatan ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA berkata, "Wahai Rasulullah, semua keluargamu pernah memasuki Ka'bah kecuali aku." Rasulullah SAW bersabda, "Utuslah seseorang untuk mendatangi Syaibah agar ia membukakan pintu Ka'bah untukmu."Kemudian Aisyah RA mengutus seorang Syaibah. Tetapi, Syaibah berkata, "Ketika malam hari, kami tidak membukanya, baik pada masa jahiliah maupun setelah datangnya Islam." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Salatlah di Hijr Ismail karena kaum mu telah meninggalkan sebagian bangunan Ka'bah ketika mereka membangunnya kembali." HR AhmadSelain memasuki dan melaksanakan salat, membaca doa di Hijr Ismail juga termasuk salah satu amalan sunnah. Hal ini dijelaskan oleh Imam an-Nawawi dalam Kitab al-Adzkar. Adapun doa di Hijr Ismail yang ma'tsur menurut Imam an-Nawawi sebagai berikut,يَا رَبِّ أَتَيْتُكَ مِنْ شُقَّةٍ بَعِيْدَةٍ مُؤَمَلاً مَعْرُوفَكَ فَأَنِلْنِي مَعْرُوفاً مِنْ مَعْرُوفِكَ تُغْنِينِي بِهِ عَنْ مَعْرُوْفِ مَنْ سِوَاكَ يَا مَعْرُوفاً بِالْمَعْرُوفِArab Latin Yaa rabbi ataituka min syuqqatim ba'iidatim muammilan ma'ruufaka fa anil nii ma'ruufam min ma'ruufika tughniinii bi hii 'an ma'ruufi man si- waaka, yaa ma'ruufam bil ma'ruufArtinya "Ya Allah, Aku mendatangi-Mu dari negeri yang jauh mengharapkan kebaikan-Mu, maka berikanlah kepadaku kebaikan dari kebaikan-Mu yang mencukupi aku dari kebaikan selain-Mu wahai Zat pemberi kebaikan."
Lalu bolehkah membaca doa ghairul ma'tsur yakni doa yang disusun oleh manusia, ulama, atau kita sendiri sesuai hajat kita? Dan doa tersebut sama sekali tidak ada dalam Al Quran dan As Sunnah. Melansir dari laman islamedia, disebutkan bahwa mayoritas ulama sebenarnya memperbolehkan umat Islam berdoa menggunakan doa sendiri sesuai hajat, dan ini juga dilakukan para sahabat ridhwanullah 'alaihim, namun menggunakan doa yang ma'tsur adalah lebih utama. Sebagaimana tersebut dalam beberapa
Doa Agar Mendapatkan Keturunan Terbaik dari AllahBerdoa kepada Allah SWT adalah bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu... Read more Doa Memohon Keberkahan dalam KeluargaKeluarga adalah fondasi utama dalam kehidupan kita. Keberkahan dalam keluarga... Read more Doa Agar Mendapatkan Jodoh Terbaik dari AllahPernahkah kamu merasa khawatir atau cemas tentang siapa yang akan... Read more Doa Berhubungan Suami Istri Bahasa Arab + ArtinyaDoa adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama... Read more Doa Memohon Ketetapan PendirianKamu pasti punya keinginan dan cita-cita dalam hidup. Namun, untuk... Read more Doa Berbuka Puasa Sesuai Hadits Rasulullah SAWPuasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam,... Read more Doa Memohon Makanan yang Halal dan Terhindar dari Makanan HaramDalam agama Islam, menjaga kehalalan dalam konsumsi makanan merupakan salah... Read more Doa Memohon Keteguhan Hati Pada Agama IslamDalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita menghadapi tantangan dan godaan yang... Read more Doa Memohon Kesabaran Menghadapi UjianKesabaran merupakan salah satu sifat terpuji dalam agama Islam, dan... Read more Doa Keselamatan Dunia Akhirat Arab, Latin dan ArtinyaDoa merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam.... Read more
Doa-Doa Ma'tsur Doa-Doa Rasululloh Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam seorang yang banyak berdoa, memohon dan menunjukkan ketergantungan kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Beliau sangat menyukai kalimat-kalimat yang ringkas namun sarat makna dan juga menyukai ucapan-ucapan doa.

- Sebagai umat muslim, kita memiliki banyak cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, salah satunya dengan berdoa dan berdzikir. Alangkah baiknya jika doa dan dzikir yang kita amalkan sehari-hari merupakan doa dan dzikir ma'tsur. Doa dan Dzikir ma'tsur adalah setiap doa dan dzikir yang pernah diamalkan atau bersumber langsung dari Rasulullah. Bacaan dzikir dan doa ma'tsur yang pernah dilafalkan beliau, merupakan tuntunan bagi umatnya agar dapat diamalkan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri diketahui terbiasa melafalkan berbagai macam wirid-wirid dan doa-doa, baik itu sebelum shalat ataupun sesudah shalat fardhu. Baca JugaSelain Berpuasa, 5 Amalan Ini Sangat Dianjurkan di Bulan Ramadhan Melansir berikut bacaan yang dilafalkan oleh Rasulullah sebelum melaksanakan shalat subuh dan setelah melaksanakan shalat qabliyah subuh, yang dijelaskan oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya, Nihayah az-Zain halaman 110 “Sahabat Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam ketika selesai melaksanakan shalat sunnah dua rakaat fajar, beliau berdoa sebelum melaksanakan shalat fardhu shalat subuh “Ya Allah. Aku meminta pada-Mu kerahmatan di sisi-Mu yang dapat menunjukkan hatiku, mengumpulkan yang terserak dariku, memperbaiki apa yang kusut padaku mengembalikan padaku kesenanganku, memperbaiki agamaku, menjaga batinku dari sifat-sifat buruk, mengangkat lahiriahku dengan amal baik, mensucikan amalku, memutihkan wajahku, mengilhamkan petunjuk padaku, dan menjagaku dari segala kejelekan. “Ya Allah berikanlah padaku iman yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekafiran dan Rahmat yang dengannya Aku memperoleh kemuliaan-Mu di dunia dan di akhirat. Ya Allah Aku memohon pada-Mu sebuah keberuntungan ketika perjumpaan dengan-Mu, derajat para syuhada’, kehidupan orang-orang yang bahagia, pertolongan atas musuh dan berdampingan dengan para nabi di surga. “Ya Allah, sesungguhnya Aku menyerahkan hajatku kepada-Mu, meskipun lemah pendapatku, sedikit tipu dayaku, pendek kemampuanku, dan perlunya aku akan rahmat-Mu, maka Aku mohon wahai Sang pemutus segala perkara, penyembuh segala dada hati, sebagaimana Engkau menjauhkan di antara lautan, agar Engkau juga menjauhkanku dari azab neraka Sa’ir, juga dari seruan kecelakaan dan fitnah kubur. Baca JugaBacaan Doa Qunut Witir Malam 15 Ramadhan 2022 dan Riwayat yang Mendasarinya “Ya Allah apapun yang pikiranku pendek darinya, angan-anganku lemah darinya, serta niat dan cita-citaku tak sampai padanya daripada segala kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada salah seorang dari hamba-Mu, atau kebaikan yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sesungguhnya Aku sangat mendambakannya juga kepadamu, dan Aku memohon kepada-Mu kebaikan tersebut, wahai Tuhan penguasa seluruh alam semesta. Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang membawa petunjuk dan selalu ditunjuk, bukan orang yang sesat dan bukan pula menyesatkan. Kami memerangi musuh-musuh-Mu dan kami berdamai dengan para kekasih-Mu, kami mencintai orang yang taat padamu di antara makhlukmu dengan kecintaan kami pada-Mu.

Wiridal ma'tsurat sendiri sering dianggap doa yang ma'tsur, tapi doa tersebut merupakan karangan Hasan Al Banna. Banyak yang menyangka bahwa doa ini merupakan doa yang berupa ayat Al Quran serta Hadits. Memang ada doa yang dikutip dari ayat-ayat Al Quran dan hadits, tapi secara keseluruhan doa ini dikarang dan disusun oleh sang ulama. Doa Rabithah
Home Daily Doa Doa-doa Ma'tsur yang Dibaca di Penghujung Shalat Sebelum Salam Jum'at, 26 Zulqaidah 1444 H / 5 Juli 2013 1455 wib views Oleh Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Waktu sebelum salam dalam shalat termasuk waktu mustajab untuk dikabulkannya doa. Yakni setelah membaca tasyahhud dan shalawat atas Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Karenanya dianjurkan memperbanyak doa padanya sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, ثُمَّ يَتَخَيَّرُ مِنْ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُو “Kemudian ia memilih doa yang disukainya lalu berdoa dengannya.” HR. Al-Bukhari dan Muslim Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata “Doa di akhir shalat sebelum keluar darinya sebelum salam disyariatkan berdasarkan sunnah yang cukup banyak dan ijma' kaum muslimin. Dan doa yang berkaitan dengan shalat secara umum dikerjakan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di tempat tersebut. Beliau memerintahkan di dalamnya karena ia masih menghadap Rabb-Nya dan bermunajat kepada-Nya. Maka tidak elok meninggalkan meminta kepada Tuhannya saat bermunajat dan bertaqarrub kpd-Nya.” dinukil dari Taudhih Al-Ahkam, Syaikh Al-Bassam 2/284 Terdapat beberapa atsar yang menyebutkan beberapa doa dianjurkan untuk dibaca di tempat ini, antara lain اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ , وَمِنْ عَذَابِ اَلْقَبْرِ , وَمِنْ فِتْنَةِ اَلْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ , وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ اَلْمَسِيحِ اَلدَّجَّالِ “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” Muttafaq 'alaih اللَّهُمَّ إنِّي ظَلَمْت نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا ، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِك وَارْحَمْنِي ، إنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ “Ya Allah, Sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Maha pengampun lagi Penyayang.” Muttafaq 'Alaih اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ “Ya Allah, Bantu aku untuk berzikir, bersyukur, dan memperbaiki ibadah kepada-Mu.” HR. Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasai dengan sanad kuat رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ “Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” HR. Bukhari dan Ahmad اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ “Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan dosa yang mendatang, dosa yang aku sembunyikan dan dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan, juga yang aku melampaui batas dan apa-apa yang Engkau ketahui dariku. Engkaulah Yang Mendahulukan dan Engkaulah Yang Mengakhirkan. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau.” HR. Muslim dan Abu Dawud Dan doa-doa lain yang tidak ditentukan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Kemudian hendaknya ia memilih doa yang dikehendakinya, lalu berdoa dengannya." HR. Al-Bukhari dan Muslim Namun doa yang disebutkan oleh hadits dan diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam itu yang lebih utama di bandingkan doa-doa selainnya. Lihat Taudhih al-Ahkam, Syaikh Al-Bassam 2/290 Karenanya, semangat untuk menghafalkan doa-doa di atas dan mempraktekkannya di penghujung shalat akan membuahkan keberkahan dan manfaat yang besar. Di samping terkabul doa yang istimewa, ia mendapat pahala yang besar karena menjaga dan mengamalkan sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam] Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk.
Doadan Dzikir ma'tsur adalah setiap doa dan dzikir yang pernah diamalkan atau bersumber langsung dari Rasulullah. Bacaan dzikir dan doa ma'tsur yang pernah dilafalkan beliau, merupakan tuntunan bagi umatnya agar dapat diamalkan.
Doa ma’tsur adalah sebuah doa yang biasanya dipanjatkan oleh umat Islam di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Doa ma’tsur merupakan doa yang dibaca untuk tujuan meningkatkan ketaatan dan kesucian hati seseorang kepada Allah. Doa ini biasanya dibaca setelah shalat atau sebelum shalat, sebagai bagian dari ibadah. Doa ma’tsur juga dibaca saat berdoa untuk orang lain atau untuk memohon pertolongan kepada Allah. Doa ma’tsur berasal dari bahasa Arab yang berarti “Memuliakan Allah”. Dengan membaca doa ini, orang yang berdoa mengakui bahwa Allah adalah yang maha mulia dan agung, dan bahwa hanya Dia yang berhak atas semua pujian dan kemuliaan. Doa ma’tsur juga menyatakan bahwa Allah adalah penguasa semesta, dan hanya Dia yang berkuasa atas segala sesuatu. Doa ma’tsur merupakan salah satu dari beberapa doa yang tercantum dalam al-Quran. Doa ini biasanya dibaca ketika melakukan shalat dan sebagai bagian dari ibadah lainnya. Doa ma’tsur juga dibaca saat berdoa untuk orang lain atau memohon pertolongan Allah. Doa ini juga sering dibaca saat melaksanakan kegiatan lain seperti mengajak orang lain berbuat kebaikan dan menjaga amal baik. Arti Doa Ma’tsur Arti doa ma’tsur adalah “Memuliakan Allah”. Doa ini menyatakan bahwa Allah adalah yang Maha Mulia dan Maha Agung, dan bahwa hanya Dia yang berhak atas semua puji dan kesyukuran. Doa ini juga menyatakan bahwa Allah adalah penguasa semesta, dan hanya Dia yang berkuasa atas segala sesuatu. Doa ma’tsur mengingatkan kita bahwa kita harus selalu menghormati Allah dan taat kepada-Nya. Doa ma’tsur memiliki beberapa tingkatan arti yang berbeda. Pertama, doa ini mengingatkan kita bahwa kita harus selalu tunduk kepada Allah dan taat kepada-Nya. Kedua, doa ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. Ketiga, doa ini mengingatkan kita untuk selalu memuliakan Allah dan menghormati-Nya. Keempat, doa ini mengingatkan kita bahwa kita harus selalu berusaha menjalankan perintah Allah dan melaksanakan ibadah-Nya. Manfaat Membaca Doa Ma’tsur Doa ma’tsur memiliki beberapa manfaat yang sangat penting. Pertama, orang yang membaca doa ini akan merasa lebih dekat kepada Allah dan mendapatkan ketenangan. Kedua, doa ma’tsur akan membantu orang untuk lebih taat kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Ketiga, doa ini akan membantu orang untuk selalu mengingat Allah dan berusaha untuk melaksanakan perintah-Nya. Keempat, doa ma’tsur juga akan membantu orang untuk menjadi lebih bertanggung jawab dan patuh kepada Allah. Berdoa adalah salah satu cara untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan mendapatkan ketenangan. Dengan membaca doa ma’tsur, seseorang akan merasakan kedekatan dan ketenangan yang luar biasa. Doa ini juga akan membantu orang untuk lebih taat kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Doa ini juga akan membantu orang untuk selalu mengingat Allah dan berusaha untuk melaksanakan perintah-Nya. Dengan demikian, doa ma’tsur memiliki manfaat yang luar biasa bagi kehidupan umat Islam. Kesimpulan Doa ma’tsur adalah doa yang biasanya dipanjatkan oleh umat Islam di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Doa ini berasal dari bahasa Arab yang berarti “Memuliakan Allah”, dan memiliki arti bahwa kita harus selalu menghormati dan taat kepada Allah. Doa ini juga memiliki beberapa manfaat, seperti mencapai kedekatan dengan Allah, lebih taat kepada-Nya, bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya, dan berusaha untuk melaksanakan perintah-Nya. Dengan demikian, doa ma’tsur memiliki nilai dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan umat Islam. BWfdSY3.
  • li3f3mq89x.pages.dev/181
  • li3f3mq89x.pages.dev/295
  • li3f3mq89x.pages.dev/273
  • li3f3mq89x.pages.dev/458
  • li3f3mq89x.pages.dev/451
  • li3f3mq89x.pages.dev/188
  • li3f3mq89x.pages.dev/307
  • li3f3mq89x.pages.dev/181
  • doa ma tsur adalah